Sewaktu Wielda menawarkan diriku untuk ikut ke Sabang, langsung kusambut jawaban IYA tentunya dengan semangat 45. Travelling kali ini, saya sudah terima beres semuanya alias Wielda dan Ika yang mengatur semuanya. Menyenangkan bukan 😉 *Senyum manja … Berangkat tanggal 22 Maret 2012, Kamis malam. Kami menggunakan bus pelangi Medan – Banda Aceh kelas Eksekutif dengan harga Rp. 180.000. Awalnya saya sudah mempersiapkan diri dengan meminum antimo, maklumlah, saya agak alergi dengan perjalanan darat alias suka mabok. Awalnya saya sudah underestimate dengan bus, tetapi semuanya salah, busnya sangat nyaman untuk perjalanan 8 jam ^_^, dengan tempat duduk 2 – 1, dapat fasilitas selimut dan snack.
Bus Pelangi Medan – Banda Aceh – Eksekutif
Perjalanan kami Medan – Banda Aceh menempuh perjalanan sekitar 8 jam an, Berangkat pukul 21.00 malam dan tepat pukul 06.00 pagi kami sampai di Banda Aceh, dengan menyewa becak motor dari pool bus ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk menyebrang ke Sabang, Biaya Rp. 35.000, dengan 1 becak motor bisa muat 2 orang. Menuju Sabang menggunakan feri, ada beberapa pilihan tiket, yaitu :
Ekonomi Bisnis Eksekutif
Feri Cepat 60.000 75.000 85.000
Feri Lambat 18.500 27.500 36.500
Saat berangkat kami menggunakan Feri cepat dengan kelas ekonomi dengan harga Rp. 60.000
Jadwal Feri dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Pelabuhan Bebas Sabang
Ruang Tunggu di Pelabuhan Penyebrangan Pelabuhan Ulee Lheue
Kapal Pulo Rondo ke Sabang
Dengan menggunakan feri cepat memerlukan waktu perjalanan sekitar 45 – 60 menit. Akhirnya kita sampai di Pelabuhan Bebas Sabang
Sesampainya di Sabang, mobil yang kami sewa telah menunggu, kami langsung menuju ke penginapan di Pantai Iboih, kami memilih menginap di Pantai Iboih karena jika tujuan utamanya snorkeling maka disinilah tempatnya dan ada jasa sewa kapal untuk nyebrang ke pulau rubiah atau melihat terumbu karang dengan kapal glass bottom. Sebenarnya kami belum tau menginap dimana, belum booking cin, alhasil … sewaktu kami sampai disana, dapatlah kamar seadanya yg mampu menampung kami tidur. Berikut beberapa penginapan di pulau iboih :
– Green House
– Iboih Inn
Bisa dipesen melalui web agoda berikut ini Iboih Inn
atau
Telp: Ibu Liza (+62 811 841 570 atau +62 812 699 1659)
Email: iboih.inn@gmail.comSumber : Pergi Dulu
– Fina Bungalow
– Bisa dicek di blog berikut ini . Nice Share
Sesampainya disana, kami sungguh takjub dengan view yang dihadirkan oleh cantiknya pantai iboih ^_^, Hayo siapa yang ngiler pengen kesini, didoain bisa kesini semua deh ^_^
Sangat disarankan jika kesini menggunakan sandal gunung atau sandal yang nyaman, jangan pake high heels yah temans, karena struktur bangunan disini berundak undak euy, jadi berasa naik – naik ke puncak gunung, karena dari pintu gerbangnya ke tempat penginapan atau tempat kita snorkeling itu lumayan buat kaki berkonde :D. Untuk masalah makanan, jangan khawatir, karena disini banyak penjual makanan, souvenir, bahkan sedia alat sewa snorkeling juga. Sebaiknya membawa cemilan sendiri aja jadi kalo laper dan males keluar, lumayan tuh buat mengganjal perut. Sedangkan kalau malam, di pantai ini cukup sepi sekali dan disepanjang perjalanan itu jarang terdapat lampu jalan.
Setelah bersih – bersih … kami melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Tugu Kilometer Nol, Awalnya saya bingung, apa itu Tugu Kilometer Nol, ternyata itu seperti batas titik nol, disana yang kita bisa lihat adalah Tugunya, Laut Lepas *Berasa luas banget nih laut, sampe sempet mikir kalau kecebur kesana maka bisa sampai mana tuh. Btw, disini banyak banget monyet – monyet berkeliaran jadi berhati – hatilah bagi yang membawa kantong plastik, karena bisa dikira makanan tuh ama mereka dan dijambret deh. Sertifikatnya pun bisa didapatkan, tetapi waktu itu kami kurang beruntung, karena belum mendapatkannya :'(.
Tugu Kilometer Nol
Selanjutnya kami menuju ke Pantai Gapang, disini kami tidak snorkeling dan hanya berfoto – foto saja, lalu makan cemilan. Pantai Gapang ini cukup sepi bila dibandingkan dengan Pantai Iboih, karena pantai disini sering surut jadi kalau mau berenang harus ketengah, sedangkan bagi saya yang tidak berenang cukup membuat nyali juga. Di pantai Iboih maupun Gapang banyak disediakan kursus untuk diving, jadi jika temans semua cukup lama di Sabang, hal ini bisa dimasukkan kedalam ittenarary juga, jadi selain liburan bisa sekalian mendapatkan email.
Tak terasa sudah sore setelah kami berkeliling seharian, jadi kami tak jadi snorkeling dihari itu, kami memutuskan besok pagi saja snorkelingnya. Kami tutup hari ini dengan makan malam ikan bakar yang enak tetapi mesti menunggu lama sedangkan perut kami begitu lapar.
Pulau Gapang juga sering digunakan sebagai tempat outbond pegawai dari perusahaan tertentu 🙂
Bagi teman semua yang membutuhkan Ittenararynya, bisa download disini Ittenarary Sabang ^_^. Ini hasil karya Ika, walaupun dalam perjalanannya ada perubahan :).
Tunggu aku ,,,, aku pasti datang 🙂
Loh belum ke sabang toh 😀
Iya wajib datang kesana tuh 🙂
#Tulisannya belum kelar juga, hehehe
Bis itu not too bad! You sort of need that for an 8 hour journey.
Benar sekali, harganya pun lebih murah dan bisa tidur dengan nyenyak ^_^
saya akan kesana juni ini. minta izin donlot itinnya
Monggo, silahkan ^_^
mohon infonya mba’, saya rencana ke sabang akhir juli, kalau untuk solo travelling bisa gak mba ke sabang/ aman gak?
thx 🙂
Salam kenal nora ^_^
Bisa nora … aman kok :), kan masih di Indonesia juga 😀