Kepikiran buat jadi dosen ^_^

Jumat, selalu hari yang menyenangkan dan dinanti oleh saya ataupun semua orang nih ^_^. Mengawali jumat kali ini dengan blogwalking kebeberapa blog, ketemulah blog yang bercerita tentang aktivitas sehari – harinya sebagai dosen, mulai dari sebagai dosen pemimbing, penguji, dan lainnya. Lalu mulailah ide – ide dikepalaku ini berkeliaran dengan kencangnya. Kenapa diriku tiba – tiba ingin menjadi dosen, bukan dosen IT tentunya yah, dosen yang bergerak didunia HR. Entah kenapa saya begitu mencintai HR, walaupun jalannya harus masuk ke IT dulu.

Temanku ini bercerita tentang aktivitasnya sebagai dosen IT, bahkan di blognya dia menuliskan tentang beberapa materi IT, wah berasa flashback ke beberapa tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2004, saat saya pertama kali memutuskan untuk kuliah dikampus STT Telkom dan sekarang berganti nama menjadi IT Telkom dengan jurusan D3 Teknik Informatika. Ini sewaktu saya milih jurusan bukan dikarenakan suka, kemampuan diri atau apapun itu namanya yg merupakan benar – benar minat dalam hati saya tetapi karena tebak – tebak berhadiah dengan Papaku ^_^. Sewaktu awal kuliah, mau pulang saja rasanya kerumah dan keluar dari kampus ini, karena saya benar – benar ga ngerti semuanya dan baru belajar komputer pun sewaktu kuliah, tetapi entah mengapa saya tetap jalani saja semuanya dan dapat lulus dengan nilai yang memuaskan, lah kok malah nagih euy, jadinya lanjut deh ke S1 dengan tetap jurusan Teknik Informatika, dan lulus juga dengan nilai yang memuaskan. Setelah lulus, tetap ga mau lamar pekerjaan yang dibidang programming (IT Β itu identiknya dengan programming loh) karena merasa bahwa kemampuan saya bukan disana walaupun sempat dulu merasakannya dan hanya bertahan 1 bulan saja saudara – saudara semua. Akhirnya melamarlah kesana – kemari, waktu tahap akhir disuatu perusahaan BUMN yang cukup bonafit, saya gagal. Kecewa, tentu saya benar – Β benar kecewa, sedih karena tidak mampu membanggakan kedua orang tua saya. Namun, kesedihan dan kekecewaan tidak perlu dilanjutkan dan diratapi secara terus menerus karena toh hidup akan terus berjalan. Sempat frustasi rasanya, karena melihat teman – teman semua sudah kerja apalagi sudah hampir 6 bulanan saya meganggur setelah lulus kuliah, namun ALLAH lah Pengatur Segalanya dan Maha Berkendak, saya digariskan kejalan lain, akhirnya saya diterima di PLN dan mulailah saya bergabung pada Juni 2010, daftar lowongannya adalah untuk IT dan ternyata saya ditempatkan di SDM, itulah pertama kali saya terjun kedunia SDM, belajar secara otodidak, belajar dengan senior dan bertanya dengan mereka yang terlebih dahulu terjun kedunia per SDM an, saya mulai menyukainya dan saya jatuh cinta kepadanya. Disini saya belajar semuanya, mulai dari analisis data sampai menghasilkan solusi, ternyata inilah kemampuan saya yang sebenarnya. Memang sewaktu kuliah dulu, jika ada tugas kuliah, saya bukan bagian codingnya tetapi bagian dokumentasi dan analisis, hehehe … walaupun tetap merasakan coding sewaktu mengerjakan PA (Proyek Akhir).

Wah kenapa ceritanya melenceng Β jauh gini dari judulnya, maafkan saya teman, saya sepertinya cocok sebagai story teller yah. Yah itulah awal mulanya saya menyukai SDM/HR. Sampailah saya sekarang bekerja tetap di HR walaupun diperusahaan lain, dan salah satu hal yang ingin dicapai sebelum usia 30 tahun adalah mendapat gelar master di bidang SDM agar saya bisa mewujudkan cita – cita sekelebat saya untuk menjadi dosen ^_^. Rasanya menyenangkan berbagi ilmu yang kita kuasai kepada orang lain, dan seorang dosenlah yang ilmunya terus berkembang karena dia juga mendapatkan input berupa informasi apapun dari mahasiswanya.

8 thoughts on “Kepikiran buat jadi dosen ^_^

  1. β€’ Menurut saya seorang guru modern atau primitif tidak bisa dilihat dari fasilitas yang tersedia atau tidak tersedianya disekolah tersebut, tetapi bagaimana seorang pendidik bisa memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah. Tetapi jika dibandingkan apakah saya termasuk modern atau primitif, maka saya termasuk guru yang moden berdasarkan kualifikasi yang dijelaskan di atas. Dalam belajar saya menggunakan media pembelajaran, yang sangat simple, misalnya ketika belajar tentang perkalian saya tidak menuliskannya di papan tulis, tetapi saya berusaha supaya anak-anak mengerti apa yang saya ajarkan. Saya mengajak murid saya ke tempat parkiran, mereka menghitung berapa banyak jumlah ban, yang ada di pakiran tersebut. Dengan begitu anak menjadi mudha utuk mengerti. Ketika belajar tentang uang, saya mengajak murid saya untuk ke pasar mereka mempraktekkan bagaiama mengerti tentang uang ribuan, puluhan ribu. Saya berterima kasih, dengan mengikuti kuliah PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELANJARAN di program akta IV ini, karena mempermudah saya dalam mengajar di kelas.

Leave a reply to virs Cancel reply